Penerbangan ke Tiongkok Ditunda, Tak Ganggu Hubungan Diplomatik Indonesia

05-02-2020 / KOMISI I
Anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris. Foto : Oji/mr

 

Anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris menegaskan kebijakan Pemerintah Indonesia untuk menunda sementara seluruh penerbangan dari dan menuju Tiongkok merupakan langkah yang tepat untuk mengantisipasi penyebaran virus corona ke Tanah Air. Pemerintah, sebutnya, memiliki kewajiban untuk melindungi keselamatan warga negaranya termasuk di dalam maupun luar negeri. 

 

“Ini keputusan tepat dan bukan hanya dilakukan oleh Indonesia, tetapi ada negara-negara lain. Bahkan negara tetangga kita, Singapura melakukan kebijakan yang sama. Jadi, menurut saya ini tidak seharusnya menganggu hubungan diplomatik,” kata Charles di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2020).

 

Politisi PDI-Perjuangan itu menuturkan, langkah ini bukan persoalan ingin membangun hubungan tidak baik dengan Tiongkok, tetapi bagaimana menjamin serta menjaga keselamatan warga negara dan biosekuriti di Indonesia. Menurutnya, respon Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia justru berlebihan, jika langkah tersebut dinilai sebagai sebuah tindakan yang overreact (berlebihan).

 

“Saya rasa Pemerintah Tiongkok tidak perlu memberikan respon reaktif seperti yang disampaikan Dubes Tiongkok kemarin. Toh, yang dibatasi adalah pergerakan manusia. Dari berbagai statement yang disampaikan otoritas kesehatan Tiongkok sendiri, bahwa virus corona ini kan bisa ditularkan dari manusia ke manusia. Jadi, sangat wajar apabila hari ini banyak negara melakukan pembatasan kunjungan,” imbuhnya.

 

Diketahui, Pemerintah Indonesia menunda sementara seluruh penerbangan dari dan menuju Tiongkok mulai Rabu (5/2/2020). Kebijakan itu diambil lantaran penyebaran  virus corona semakin masif. Merespons kebijakan itu, Dubes Tiongkok untuk Indonesia Xiao Qian menilai kebijakan Indonesia terlalu berlebihan (overreact).

 

Dalam keterangan persnya, Xiao Qian memberikan keterangan perihal penyebaran virus Corona. Salah satunya, dia menyoroti kebijakan Pemerintah Indonesia menunda sementara seluruh penerbangan dari dan menuju China. Xiao menilai dalam situasi ini, semua pihak harus tenang. “Tidak perlu terlalu overreact dan memberikan dampak negatif terhadap perdagangan, investasi dan pergerakan orang,” katanya. (ann/sf)

BERITA TERKAIT
Indonesia Masuk BRICS, Budi Djiwandono: Wujud Sejati Politik Bebas Aktif
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono menyambut baik masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS. Budi juga...
Habib Idrus: Indonesia dan BRICS, Peluang Strategis untuk Posisi Global yang Lebih Kuat
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keanggotaan penuh Indonesia dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) menjadi isu strategis yang...
Amelia Anggraini Dorong Evaluasi Penggunaan Senjata Api oleh Anggota TNI
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendorong evaluasi menyeluruh penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan TNI....
Oleh Soleh Apresiasi Gerak Cepat Danpuspolmal Soal Penetapan Tersangka Pembunuhan Bos Rental
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Tiga anggotaTNI Angkatan Laut (AL) diduga terlibat dalampenembakan bos rental mobil berinisial IAR di Rest Area KM...